Rabu, 09 Desember 2015

TANGISAN ANAK NEGRI



                   


                                              TANGISAN ANAK NEGRI
    Pagi telah tiba,sang mentari menembuskan kilauan cahaya dari ufuk timur.Sang jantan melafalkan sarirnya.Cendarawasih menari-nari,angin pun berhembus lirih di lemba yang penuh misteri itu.Aku pun mulai terbangun dari para-para Honaiku.Ku mencoba membuka mata melihat ciptahan sang khalik yang sunggu indah ini .Embun rintik matahari pagi mewarnai kehidupan di alam pegunungan bintang.Melihat hamparan gunung-gunung yang berjejeran menjulang tinggi bagaikan kuningan-kunungan emas di negri di atas awan ini.Ku mencoba untuk pejamkan mataku sejenak,Ku mencoba rentangkan tanganku,lalu,ku mencoba untuk menghirup udara sejuk di atas lemba.Desiran anginpun berirama bagaikan lirik lagu dengan nada yang slow.Sunggu jelita permadani  ciptahan sang khalik di negri ini.Menatap cermin ilusi di tengan hutan belantara,menikung pepohonan yang melambai-lambai,di celah-celah kaki gunung,denjut jantungku berdebar,ku tanyakan pada sanubariku,dimana ka aku beradah?  jiwa tak mengingatkan honaiku,terasa hidupku  semakin sempurna jika berada di negri ini.
Suara Dimonim pun terdengar  merdu,menandakan hari baru telah tiba bagi kaum muda-mudi anak negri Aplim Apom.Ku ingin menatap jauh ke depan munuju arah matahari,barangkali aku bisa meruba nasib orang tuaku yang tinggal dan terpaku di hutan belantara.Ku mencoba bangkit dari tidurku lalu terbang jauh mengintipi awan bersama cendarawasih.Namun,ku tak mampu melewati badai-badai yang menghalangi tujuanku.Aku anak negri yang punya hak  untuk menjadi orang yang pintar dan bekerja di atas tanahku sendiri.Kadang aku bermimpi dan  terbangun dari tidurku.Ku selalu mencoba dan terus mencoba namun si beruang selalu menghalangi jalanku.
Dimana ka Keadilannya?
Kami adalah anak negri, Kami ingin maju,kami ingin lepas,dari ikatan rantai yang berdiri membantai dan menindas kaum muda-mudi di negri di atas awan ini.Haiiii para penguasa janganlah bertindak sewenanga-wenang  perhatikanlah kami generasi penerus bangsa Aplim Apom ini.
          SALAM PERUBAHAN

uropmabin
sala tiga 9/12/15