Selasa, 24 November 2015


Limarum
Itu Nama kampungnyaSemua tentang saya berasal dari kampung ini dan akan berakhir juga di kampung ini.saya anak ke dua dari empat bersaudarah hasil  buah cintah dari marta dilam(almarum) dan Alifki uropmabin.Saya tamat SD pada tahun 2007 di SD Inpres bulangkop Distrik Okaom Kabupaten pegunungan bintang,selanjutnya saya melanjutkan SMP (Sekolah Menengah Atas ) di salah satu sekolah suasta terpavorit di kota Oksibil yaitu SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol Oksibil.Melihat ekonomi orang tua yang lemah pada waktu itu,Saya bertekad untuk selalu optimis dan belajar akhirnya pada tahun 2008 setelah saya naik kelas XIII SMP,Di beri mandat/kepercayaan dari teman-teman untuk menjadi ketua osis(Oganisasi Intra Sekolah) pada tahun angkatan 2008-2009.Jika melihat dari sisi iq saya anak yang biasa-biasa,tetapi dengan semangat yang saya bangun dan membulatkan tekad untuk belajar ,serta terus berjuang,pujih Tuhan akhirnya saya naik kelas XV dan siap untuk mengikuti ujian sekolah maupun ujian nasional.Pada waktu itu setelah naik kelas xv saya semakin lebi giat lagi untuk belajar dan mempersiapkan diri dengan persiapan yang matang  untuk ikut ujian nasional .SMP YPPK Bintang Timur mabilabol mengikutkan peserta ujian dengan jumlah 32 siswa termasuk saya sendiri.Dalam proses ujian Nasional kami mengikuti dengan baik,namun pada akhirnya,hasilnya sangat tidak memuaskan ,karena 17 siswa  di katakana tidak lulus ujian nasional  dan 15 lainya di katakana lulus. Dengan semangat yang saya bangun selama masih belajar maka hari selasa tanggal 15 juli 2010 bapak jhonlices gurning selaku kepalah sekolah waktu itu membagi sebuah amplop yang berisih surat kelulusan. Pada pukul 09 00 saya membuka surat itu dan pujih tuhan saya di katakana lulus.Setelah dengar teriakan kelulusan saya bersiap untuk mendaftarakan diri di SMA Negri 1 Oksibil,Namun sebelumnya,ada tawaran dari kepalah sekolah (bpk jhon) bahwa ada program beasiswa dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pegunungan Bintang untuk mengikuti matriklasi di semarang jawa tengah.Pada waktu itu tanpa pikir banyak  dan semangat yang membara-bara saya katakana “siap pak guru, saya mau ikut matrikulasi di semarang ” pak guru, tapi harus tes seleksi dulu” saya,ok pak guru saya siap tes”.Pada saat itu pukul 09.00 waktu setempat kami tes seleksi di SMP Negri 1 oksibil  dengan peserta yang cukup banya dan di pandu oleh dinas P dan  P sendiri.Dari dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pegunungan Bintang meminta 25 orang yang terbaik untuk berangkat ke jawa.Saya adalah sala satu yang lulus tes seleksi untuk program martikulasi di semarang jawa tengah.Pada tanggal 17 september 2010 kami berangkat  dari papua menuju jogja dan di jemput langsung oleh rombongan direktur  yayasan BINTERBUSIH Drs.Paulus sudio.Sehabis tiba di jogja pada  saat itu juga kami menuju semarang untuk mengikuti pembinaan.Selama  3 hari kami di binah dan memberikan pengarahan dari yayasan BINTERBUSIH untuk pembekalan martikulasi selama satu tahun.Tiba saatnya martikulasi pun berlangsung selama satu tahun bersama teman-teman dari  kabupaten Timika dan dengan semagat kami mengikutinya.Pada tahun 2011 saya masuk SMA santo Louis semarang (SMA SINT LOUIS) dan tamat 2013/2014.Setelah lulus saya melanjutkan jenjang perguruan tinggi di Universitas Kristen Satya Wacana  sala tiga  mengambil s-1 ilmu hukum.KULIAMemang Sulit Tapi Musti Di JalaniTak terasa Suda ku lewati dua semester walaupun banyak hambatan dan tantangan dalam menjalani kulia.Waktu pun terus berjalan dan usia pun semakin bertamba,merantau pun memang sulit tapi itu musti di jalani.Berjuang berjuang dan terus berjuang  itulah kata yang harus ku tanam.Kulia bukan hal yang sangat muda karena di sana kita mengenal  persaingan dalam menuntut ilmu dan mengenal arti perjuangan yang sebenarnya.Ilmu hukum menjadi pilihan saya.mengapa? banyak alasan-alasan yang menekan batin saya untuk memili jurusan ini.Seperti kita ketahui bahwa Negara indoneisa adalah Negara hukum dengan UUD 1945 sebagai dasar Negara dan pancasila sebagai filosfis ini membuktikan bahwa semua orang di mata hukum adalah sama baik penguasa maupun rakyat. Seiring dengan waktu jaman terus berkembang dan roda pemerintaan pun terus berputar nilai-nilai atau norma yang terdapat dalam pancasila pun semakin pundar.Hukum di negri ini seperti sarang laba-laba hak-hak orang kecil di rampas oleh penguasa dan penegak-penegak hukum pun lema dalam membelah keadilan.oleh karena itu saya memili untuk mengambil ilmu hukum dan akan membelah keadilan bagi bangsa dan Negara ini.



1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar